Singgah di Busroo II Sang Rosulullah 1

Kepergian sang paman untuk berdagang ke negri Syam cukup membuat khawatir si Muhammad kecil. Dengan siapa dia akan menghabiskan harinya sedang dia hanya seorang yatim piatu berumur 12 tahun. Tak ada lagi yang bisa membuatnya aman setelah kakeknya yang biasa merawatnya kini telah pergi juga menyusul sang ibu dan ayah yang lebih dulu pergi meninggalkan Muhammad.

Tak tega melihat hal itu, akhirnya sang paman mengajaknya bersama kafilah dagang yang lain pergi menjajakan dagangannya ke negri Syam.

Perjalananpun di mulai setelah lama berjalan sampailah kafilah dagang di kota "Busroo" atau sekarang terletak di bagian selatan negri Syiria. Tinggalah seorang pendeta yang bernama Bahiirun di kota itu, tercengang saat melihat kafilah dagang ini. Dilihatnya sebuah awan yang terus bergerak mengikuti si Muhammad kecil. Akhirnya dia memutuskan untuk menjamu kafilah dagang tersebut dan saat semua telah masuk ke dalam rumah ia mendapati sebuah kejanggalan, dan bertanya "Masih adakah yang di luar ?" tinggalah si Muhammad di luar menjaga onta di persilahkan masuk olehnya. Tampak jelas di mata Bahiirun tanda-tanda kenabian pada diri Muhammad. Terlihat di bawah leher bagian beakang tanda kenabian, semakin  memantapkan dugaannya bahwa awan tadi benar-benar memayungi seorang calon nabi. Lantas bertanyalah ia pada sang paman "Apakah benar kamu bapak dari anak ini ?" "Sesunngguhnya ia anakku" jawab sang paman. "Apa maksudmu dengan perkataanmu dia anakmu? Seharusnya ia seorang yatim". Abu tolib menjawab "Dia anak saudaraku". "Dan apa yang terjadi dengan ayahnya?" saut sang rohib. " Dia telah mati saat Muhammad masih di kandungan". "Sungguh benar dirimu. Pulanglah dengan anak saudaramu itu dan berhati hatilah dari orang-orang yahudi.


Dan di mulailah dari sini perjuangan Muhammad sang Rosul pembawa bendera kemenangan Islam yang sungguh kami merindukanmu. 

Komentar

Postingan Populer