Dear Mama

Tak biasanya datang, waktu setelah magrib di hari jum'at. Seorang mama mengantarkan anaknya les mengaji. Bisa di bilang bukan les lagi, lebih ke pesantren kilat setiap weekand, karena si anak akan di tinggal mamanya hingga senin pagi "Ustad titip anak saya ya, bacaan sholatnya belum bener" keluh si mama sambil berdiri di depan pintu tidak masuk karena mungkin terburu-terburu. Tidak lama setelah itu si mama pergi meninggalkan anaknya untuk di didik membiasakan perilaku baik bersama si ustad, sesuai permintaan.

Ada hal yang positif yg perlu di tiru oleh banyak mama yang lain. Kepedulian kepada anak tentang agamanya. Apalagi di masa sekarang, agama dianggap hal yang tidak penting bagi sebagian orang. Yang menjadi prioritas utama justru gimana caranya anak di didik setinggi-tingginya agar sukses di masa depannya. Tapi masalah agama mereka buta. Memang sedikit wajar kalau di nalar dengan meniadakan aspek pentingnnya hidup beragama. Hidup yang serba sulit, dan biaya hidup yang tinggi sedang gaji tidak mencukupi, belum lihat kanan kiri  yang hidup dengan life style kekinian, menuntut seseorang untuk terus bekerja menghasilkan sumber uang yang berlimpah. Hingga tidak terbesit sedikitpun untuk memperbaiki agamanya.

Entah makruh atau haram intinya jangan di tiru oleh mama yang peduli dengan anaknya adalah membiarkan anak hafal bacaan sholat dari guru atau orang lain. Mengingat sholat adalah ibadah yang paling sering di lakukan, 5x sehari belum lagi di tambah sholat sunnah yang lain, dan tidak di tinggalkan kecuali telah wafat. Maka bisa di bayangkan siapa yang bakal kecripatan pahalanya di setiap kali anak sholat. Mama mana coba yang nggak mau pahala segitu banyaknya. Asalkan psabar insyaallah anak mudah untuk di ajak menghafal. Yuk ajak anak kita sholat. Baca juga artikel ini.

Komentar

Postingan Populer