Makna Bahagia Part 1

Perkiraan satu jam cuma duduk termenung di tengah hiruk pikuknya ibu kota di salah satu gerbong krl menuju tempat pemberhentian tiket yang aku beli. Disatu malam, waktu penghuni ibu kota untuk pulang, merebahkan sejenak tubuh yang telah lemah lunglai, usai menghabiskan potongan episode hidup mereka di hari itu. 

Tak seperti biasanya tidak ada gadged di tanganku,  membuatku mencoba mengamati sekitar, ternyata asik juga pikirku, mencoba mtenarik hikmah dari alur cerita yang tak pernah tau kapan akan tamat. Mencoba merenung sebuah arti kebahagian, aku nggk ngerti kenapa ending pengamatanku bisa tersimpulkan kearah situ, tapi pikirku nggak salah kayaknya. 

Mataku tertuju kepada sebuah keluarga, beranggotakan ayah, ibu, dan dua putra, putrinya, mengobrol asik seolah dunia cuma milik mereka aja, lirih-lirih terdengar percakapan, sang putra yg bertanya pada ibu dan di iyakan oleh ibu dengan angguukan kepalanya, asik kali ya nanti kalau udah berkeluarga pikirku singkat membayangkan. 

Beralih kepada seorang lelaki memegang gadged bermerk iPhone, yakin sih itu seri iPhone 8+ kayak'e, tak cuma gadged ternyata jamnya juga prodak dari apple, wiih sultan niih, enak kali ya jadi dia bayanganku semua keinginannya sudah dia dapatkan, 

eh nggk terasa keretaku dah sampai tujuan terakhirku udah dulu lah hehehe, insyaallah di lanjut lg ...


Komentar

Postingan Populer