Hefanie's story

"Assalamu'alaikum..." sapaku kepada sebagian murid yang lagi duduk di depan kelas menunggu kedatangan guru mereka yang belum datang ( tapi bukan aku ). Kebetulan aku ngajar di kelas sebelah bukan kelas mereka (sekalian perkenalkan aku hefani adz dzaky salah staf pengajar di sebuah lembaga pendidikan agama, siapa tau da yang belum kenal aku hhh...). "Pelajaran apa maz ?" (Hampir seluruh anak didikku aku panggil mas) sambil duduk di samping mereka ku bertanya, niatan cuma ingin basa basi."pelajaran b.arab pak". "Siapa pengampunya ?"... "pak ikhsan yang ngampu" Kesana kemari tak jelas arah pembicaraan datanglah sang guru, sekaligus menghentikan obrolan kami yang tak begitu penting. tinggalah aku dan pak Tono, seorang tukang kebun yang sedari tadi jug ikut nimbrung ngobrol bersama kami.

Berbagai pertanyaan dan kebingungan yang dari tadi ada di fikiran ku, mulai membuatku tak nyaman ingin segera tau ada apa ini sebenarnya. Dari awal datang, aku berniat untuk mengajar pada jam itu. Tapi kenapa kelas yang seharusnya aku ajar malah di isi oleh guru lain ? apakah beliau salah lihat jadwal ?. Setelah beberapa menit menunggu berharap guru tersebut segera menyelesaikan pelajarnnya, segan rasanya bila harus menegur langsung karena beliau adalah seniorku. aku samperin salah seorang teman ku yang kebetulan juga ngajar di kelas samping dan sedang keluar ruangan. " dari kapan beliau ngajar, apa iya beliau salah lihat jadwal". Tanya ku kepadanya "ga tau. Mungkin benar, la tadi kemana kamu ? jam ngajarmu koq kosong, jam pertama kan kamu ngajar ?" Astagfirullah baru aku tersadar ternyata aku yang lupa kalau hari aku masuk jam pertama. Dari awal aku mempersiapkan materi untuk pertemuan hari ini ternyata harus berahir penyesalan. Dengan terpaksa akhirnya jam ngajarku hari ini kosong dan inginnya aku ganti nanti sore. Rasa kecewa dan menyesal terus ada saat perjalananku kembali ke kantor dan satu pertanyaan yang masih berputar putar di kepalaku kenapa ini bisa terjadi ?

~~~~ ~~~ ~~~~

Tak bisa di pungkiri terkadang musibah lupa ini sangat menyebalkan. Seorang wartawan akan sebel banget ketika ia lupa naruh bolpennya padahal jumpa pers telah dimulai. Seorang pembeli di supermarket akan malu setengah mati ketika nota pembayaran telah di berikan ternyata dia lupa bawa uang ( ketawa bayanginnya hhhh... )

Tak satu orangpun bisa terlepas dari yang namanya penyakit lupa. Dan sudah menjadi sebuah kepastian manusia adalah tempat lupa dan salah. Tapi walaupun begitu tak ada salahnya jika kita selalu berusaha tidak lupa dalam hal apapun. So tulislah apa yang kamu rencanakan. Tulislah apa yang kamu cita cita kan. Bahkan tulislah apapun yang kamu alami di setiap detik kehidupan. Agar semua tidak berakhir dengan penyesalan akibat kamu lupa

#oneDayOnePost

Komentar

Unknown mengatakan…
Ya namanya juga manusia wajar kalau lupa. Hahahaha
Tak mengenal kata tua atau muda pasti penyakit lupa pernah dialami siapa saja.
Unknown mengatakan…
Ya namanya juga manusia wajar kalau lupa. Hahahaha
Tak mengenal kata tua atau muda pasti penyakit lupa pernah dialami siapa saja.
Mas Hengky mengatakan…
Maka tulisanlah pengingat kita.jangan seperti aku sedikit pelupa ^__^
Unknown mengatakan…
Wajar deh lupa karena manusia, tapi kita dapat meminimalisirnya dengan cara menulis.

Btw, salam kenal, sy Veniy dr grup ODOP :)

Postingan Populer